Jember, Wartajember -Persoalan. pupuk subsidi di Kabupaten Jember Jawa Timur khususnya di Dapil VI ternyata bukan masalah kelangkaan saja, namun juga masalah Harga Eceran Tertinggi (HET) dan tidak pernah diberi Nota / print out pembayaran oleh Kios (12/11/2024)
Seperti yang di sampaikan inisial ST,, petani asal Desa Cakru Kecamatan Kencong mengaku pupuk bersubsidi di daerahnya sering langka, di kios yang biasa mereka menebus pupuk subsidi sering kosong dan sulit didapat, jika pun ada harganya tak seperti yang di tetapkan pemerintah.
Harga pupuk baik Phonska maupun Urea rata rata paling murah Rp,150.000 persak 50kg padahal setahu saya tidak segitu dan setiap kali penebusan kami tidak pernah diberi kwitansi.
"Sebenarnya kami sudah tau, berapa harga yang sudah ditetapkan pemerintah, untuk Urea Rp,112.500 dan Phonska Rp,115.000, namun jika kami tidak mengiluti harga dari kios kami takut tidak mendapatkan pupuk lagi,"tegasnya.
Lanjut ST, Ketika penebusan kami diwajibkan membawa KTP ,Kartu Keluarga (KK) dan difoto pakai aplikasi untuk buat laporan.
"saya juga pernah minta dibuatkan nota, pemilik kios malah menjawab "kamu beli nota apa pupuk" mendapat jawaban seperti itu saya langsung diam, takut tidak dapat pupuk lagi,"terangnya.
Senada juga disampaikan petani inisial A ia mengatakan jika ada tetangganya yang tidak punya lahan sawah tapi sering dapat jatah pupuk bersubsidi
"Saya merasa heran di belakang rumah ada orang yang tidak punya lahan sawah tapi selalu dapat jatah pupuk subsidi,"imbuhnya.
A mengaku persoalan pupuk subsidi ditempatnya seakan tidak pernah selesai, untuk itu, dia meminta pihak terkait segera bertindak, Sebab bila terus dibiarkan, maka petani kecil yang dirugikan,"tegasnya.
Berbeda dengan yang disampaikan Rokim, pemilik Kios Sahabat Tani Makmur mengaku, jika pupuk subsidi datang, saya selalu infokan, jadi petani bisa langsung menebusnya.
Ia juga mengaku jika petani yang tergabung di Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani (RDKK) diberi kartu kendali yang sudah dibuatnya, agar mempermuda para petani dalam proses penebusan.
"semua petani kami berikan kartu kendali sebagai kontrol penyaluran pupuk,
Ditanya seputar berapa jatah pupuk yang harus disalurkan dimasing masing petani,
Rokim mengatakan jika pengalokasian sudah sesuai kebutuhan luasan lahan milik petani
"kuota pupuk yang kami alokasikan sudah sesuai dengan kuota yang sudah di tetapkan oleh Kemektan."terangnya (sofyan)
No comments:
Post a Comment