SURABAYA, Warta Jember - Air mata tak henti-hentinya keluar dari R (18 tahun), seorang siswi dari Kota Surabaya. Dia baru saja jadi korban kebiadaban oknum Security BCA Kantor Unit Genteng Kali, Kota Surabaya, berinisial Fd.
Kejadian pada Rabu, 18 September 2024 tersebut menyebabkan trauma mendalam bagi R. Hidupnya yang sehari-harinya dikenal sebagai remaja periang, setelah kejadian tersebut tampak murung dan menyendiri. Seketika kesedihannya memuncak manakala menceritakan kejadian kelam yang dialaminya.
R jadi korban pemerkosaan oleh Fd. Sambil menangis sesunggukan, R masih ingat bagaimana Fd memakai jurus bujuk rayunya. Dari cerita R, FD yang jadi pelaku pemerkosaan terhadap dirinya bekerja sebagai Security BCA di Kantor Unit Genteng Kali, Kota Surabaya.
Dari pengakuan R, perkenalan dengan FD terjadi di Kantor BCA. Pertama kali R bertemu dengan Fd pada Kamis, 5 September 2024. Saat itu, FD membuat buku tabungan di Kantor BCA Unit Genteng Kali Surabaya.
Melihat R, FD lantas mendekati dan minta nomor Whatsapp-nya. Tanpa curiga, R memberikan nomornya ke FD. Setelah itu, FD menjalin komunikasi dengan R. Empat hari berikutnya pada 9 September 2024, FD mengajak janji R untuk bertemu. Keduanya kemudian bertemu di salah satu warung.
Pertemuan hanya sebatas kenalan. Menurut R, Fd kembali menghubunginya pada Rabu, 11 September 2024. R menanggapi tidak terlalu serius. Keesokan harinya pada Kamis, 12 September 2024, FD kembali mengirim WA ke R. Tapi R tidak membalasnya.
FD tampaknya tidak patah arang mengejar R. Dia kembali menghubungi R dan mengajaknya menonton bioskop. Kata R, FD telah membeli tiket bioskop pada Rabu, 18 September 2024. Saat mengajak tersebut., R diiming-imingi uang sebesar Rp 500 ribu. Karena masih pelajar, R tergiur dengan iming-iming tersebut.
Lalu R bersedia untuk nonton bioskop setelah FD setelah pulang kerja. Setelah itu, R dijemput oleh FD di kediaman orangtuanya. R tidak menaruh curiga apapun ke FD. R kemudian ikut FD dengan mengendarai motor. Tapi bukan dibawa ke tempat bioskop untuk menonton, mala FD membawa R ke kosnya, di Kelurahan Dukuh Pakis, Kecamatan Dukuh Pakis, Kota Surabaya, sekita jam 20.00 WIB.
“Saat itu, dia habis pulang kerja dan langsung jemput aku. Saat tiba di kos, aku gak mau masuk karena kosnya khusus kos cowok. Aku bilang ke dia, aku tunggu di luar saja. Namun dia memaksa aku masuk ke kamarnya,” kata R.
Saat itu kos itu, FD menyuruh R agar mengaku sebagai istrinya ketika ditanya oleh pemilik kos. FD lalu menutup dan mengunci pintu kamar kosnya. Lalu Fd mandi. Selesai mandi, FD hanya memakai celana pendek.
Tiba-tiba, R dibekap oleh FD dari belakang. R tak kuasa melawan karena tenaga FD cukup kuat. Setelah itu, tubuh R digerayani hingga terjadilan pemerkosaan.
Usai menyalurkan nafsu birahinya, Fd menerima video call dari istrinya. Saat menerima video call tersebut, istri FD curiga karena kamar kos FD gelap. Fd panik, dan meminta R masuk ke kamar mandi. Lalu lampu kamar kos FD dihidupkan.
Sekitar jam 23.00 WIB, R keluar kos sendirian. Dia dipesankan ojek online oleh FD, namun tidak dapat. Lalu FD memberi uang Rp 50 ribu ke R. Sambil menangis, R berjalan keluar kos. Di pinggir jalan, R bertemu dengan ojek dan diantar ke rumahnya.
“Saya pulang sendiri naik Gojek. Pulang jam 12 malam, gak dianter pulang. kejadian jam 8 malam sampe jam 11 malam. Saya mau pulang gk boleh, disuruh nginep sana (kos),” kata R.
Setelah sampai rumahnya, R tidak langsung bercerita ke orang tuanya. Beberapa hari setelahnya saat melihat gelagat R yang aneh, orang tuanya bertanya. Dan R baru bercerita. Tidak terima dengan kejadian itu, orang tua R membuat laporan Polisi pada Senin, 23 September 2024.
Didampingi oleh Kuasa hukumnya, Sukardi dan Abdul Rauf, laporan Polisi diterima oleh Banit 1 SPKT Polrestabes Surabaya, Bripka Imam Nurdiansah, dengan register nomor LP/B/899/IX/2024/SPKT/POLRESTABES SURABAYA / POLDA JAWA TIMUR, tanggal Senin, 23 September 2024.
Atas laporan tersebut, Kuasa Hukum Pelapor, Sukardi, SH berharap Kepolis
[24/09, 08:37] Redho Fitriyadi: Atas laporan tersebut, Kuasa Hukum Pelapor, Sukardi, SH berharap Kepolisian segera memproses dan menangkap pelaku.
“Dia masih dibawah umur. Baru berusia 18 tahun, dan masih pelajar. Tapi masa depannya sudah dirusak oleh oknum Security BCA. Kami harap, segera tangkap pelaku,” katanya. ( Redho )
No comments:
Post a Comment