Labura, Mitratv-MYH (37thn) saat di konfirmasi Awak media ini di sela-sela kegiatan dirinya memenuhi panggilan pihak sekolah SMP Negeri II Kualuh Selatan menjelaskan. Seakan tindakan pengayian berupa pemukulan bukanlah merupakan tindakan melawan hukum dikalangan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri II Kualuh Selatan, oknum guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai guru Bimbingan Penyuluhan (BP) telah memperaktekkannya dan mengajarkan tindakan penganiayaan tersebut kepada Dua murid kelas Sembilan Dua inisial FHH(14thn) yang merupakan anak dari MYH(37thn) dan MP(14thn) di hadapan puluhan murid kelas tersebut yang di dukung oleh Dua oknum guru lainnya yakni karena tidak melarang oknum guru PNS saat melakukan tindakan pengayian tersebut pada hari Kamis,(15/8/2024).
Tindakan pengayian berupa pemukulan tersebut dilakukan oleh oknum guru PNS bermula saat pada hari sebelumnya Rabu 14 Agustus 2024, ia mendapati beberapa teman dari FHH(14thn) sedang bermain handphone saat mendapat ijin dari guru les terakhir inisial Naibaho alias NN untuk menghias lokal dalam persiapan menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-79 Tahun. Akhirnya oknum guru PNS ( BP) menyita 4 handphone lalu handphone tersebut ia bawa ke lokal Sembilan Lima.
Kemudian berselang beberapa waktu tepatnya saat jam pulang sekolah FHH(14thn) bersama keenam temannya menghampiri oknum guru PNS (BP)di depan ruangan kelas Sembilan Lima untuk meminta handphone yang oknum guru PNS tahan. Namun oknum guru PNS hanya mengembalikan Tiga handphone, sedangkan handphone H(14thn) tidak di kembalikan dengan alasan harus menghadirkan wali murid.
Karena merasa peduli FHH(14thn) kepada teman sehingga FHH(14thn) mencoba menjelaskan kepada oknum guru PNS namun penjelasan FHH(14thn) bersama teman-temannya tidak menggoyahkan oknum guru PNS untuk tetap bersikukuh menahan handphone H(14thn) sehingga tersulutlah emosi FHH(14thn) yang ia luapkan dengan ucapan yang tidak senonoh. Karena ucapan tidak senonoh inilah sehingga oknum guru PNS melakukan tindakan pengayian berupa pemukulan terhadap FHH(14thn) dan temannya MP(14thn) di hadapan puluhan murid kelas Sembilan Dua tersebut yang di dukung oleh Dua oknum guru lainnya yakni Nina dan Cahaya.
"Kayaknya tindakan pengayian berupa pemukulan di sekolah ini bukanlah merupakan tindakan melawan hukum, justru saya menduga tindakan tersebut adalah di ajarkan ke murid. Pasalnya anak (M ) dan temannya di aniaya di praktekan secara langsung oleh oknum guru PNS di hadapan puluhan murid kelas Sembilan Dua dan di dukung oleh Dua oknum guru lainnya( y) dan( C) karena tidak melarang oknum guru PNS saat melakukan tindakan pengayian tersebut." Jelas MYH(37thn) dengan penuh kecewa.
Lanjut awak media ini bersama team mengkonfirmasi oknum guru PNS( D) yang menjabat sebagai guru Bimbingan Penyuluhan ke sekolah SMP N II Kualuh Selatan sedang tidak berada di sekolah karena sedang mengikuti penyuluhan di BNN, namun awak media ini bersama team di sambut baik oleh kepala sekolah Eliamran siagian. Eliamran siagian menjelaskannya sebagai berikut.
"Terimakasih teman-teman media saya kan kemarin SK saya tanggal Delapan Agustus, baru berapa hari jadi terkait masalah internal sekolah terkait dengan penamparan terhadap peserta didik sebetulnya SOP nya gak ada. Dan itu adalah termasuk perbuatan ilegal itu kenapa ya memang kita yang mendidik karakter anak itu berakhlak mulia. Apalagi ada Undang-undang perlindungan anak kok.
Jadi saya sebagai kepala sekolah teman-taman dari pers, dan juga LSM saya sangat berterima kasih itu menjadi acuan bagi saya biasanya masalah hal-hal yang kecil seperti itu hanya di tangani oleh ibu guru BP, masalah HP itu tidak sampai kepada saya sebagai kepala sekolah Masalah perampasan HP sampai saat ini belum sampai ke saya.
Begini pak itu nanti harus saya koreksi duluh saya jumpa dengan guru BP, kebetulan guru BP pada hari ini di panggil oleh pihak BNN mengikuti sosialisasi terkait narkoba. Saya tanyak duluh nanti pihak guru BP apakah memang begitu cerita nya. Jadi nanti kita selesaikan secara kekeluargaan apabila anak kita kan mau kita binanya sebaik mungkin kita rangkul bagaimana dia supaya terwujud nanti cita-citanya kedepan saya rasa demikian. Karena masalah ini belum sampai ke saya." Tegas ujar siagian sebagaimana kepala sekolah SMP Negeri II Kualuh Selatan.
( M Idris)
No comments:
Post a Comment