Warta Jember, Labura - Jembatan Titi payung di Desa sialang taji kecamatan kualuh selatan tepatnya di Dusun Pardomuan nauli satu sungguh sangat memperhatikan yang semestinya di bulan Agustus sudah di bangun namun sudah memasuki awal Januari 2024 belum juga terlelikasi pembangunannya, Rabu (3/24)
Beginilah kondisi jembatan Titi payung yang menyambungkan di empat kecamatan, ya'itu kecamatan kualuh hulu, kualuh selatan, kualuh hilir dan leidong yang sangat memperhatikan, jembatan ini adalah urat nadi perekonomian masyarakat empat kecamatan sehingga pemerintah berikan bantuan untuk perbaikan jembatan tersebut, ngerinya jembatan tersebut seolah menunggu korban,pasalnya mobil yang melintas di atas jembatan dengan beban ton ase nya melebihi kapasitas.
bermula dari surat edaran ditemukan larangan bahwa Sanya mobil dengan kapasitas ton nase yang melebihi kapasitas standar jalan kabupaten dilarang melintas di jalan Sialang taji. Menuju teluk Binjai namun diduga kerja sama yang dijalin oleh kontraktor dengan para dinas perhubungan sudah terjalin baik,sehingga surat edaran tersebut bukanlah acuan untuk menjaga jalan yang ada di lintas gunting saga menuju Kuala Bangka.
menurut konfirmasi oleh awak media dengan salah satu pekerja inisial ( l ) beliau mengatakan bahwa Sanya jembatan itu anggarannya ada dalam pagu anggaran 39 milyar, yang terpampang di pinggiran jalan yang dibangun.sehingga pagu anggaran untuk papan proyek pembuatan jembatan tersebut tidak dipasang" pungkas l saat dikonfirmasi oleh awak media.
saat awak media mencoba membuka situs resmi LPSE labuhan batu Utara, ternyata disitu dituliskan bahwa pagu anggaran jembatan tersebut harus di buat.
disamping itu jembatan darurat yang dibuat oleh kontraktor dengan batang pohon pinang kini sudah mulai lapuk dan ditumbuhi oleh jamur, ntah kapan pihak kontraktor akan memulai pekerjaan jembatan tersebut.
diduga kalau jembatan tersebut masih berfungsi untuk menyelamatkan pengecilan harga transportasi.yang mana jika jembatan tersebut diputus dan diperbaiki maka,material yang masuk akan semakin jauh dan menambah ongkos bagi transport,yang mana transportasi tersebut harus memutar melalui desa suka rame menuju dusun Pulo gambut.dan kemungkinan harus menggunakan mobil dam truc kondisel yang menambah waktu kerja semakin lama.
saat pemberitaan pertama oleh target kasus news disitu tertulis bahwa Sanya pihak kepercayaan dari pembangunan jembatan tersebut,berkata akan lakukan perbaikan dalam kurun waktu dua Minggu,berhubung paku bumi tidak ada di tempat dilabura,jadi harus dipesan dari medan.namun sangat disayang dua Minggu berubah menjadi dua bulan tanpa ada signal sedikitpun atau tanda akan diperbaikinya jembatan tersebut. Memasuki akhir tahun dibulan Desember mobil truk roda eman hampir saja terjun ke sungai akibat penyempitan jembatan dan tidak adanya dinding batas jembatan.
dilihat dari pada material jembatan tersebut sudah berkarat dan ditumbuhi oleh rerumputan, Dan macam tidak bertuan ( Tim)
No comments:
Post a Comment