Warta Jember, "Labura 24 Desember 2023.mega proyek peningkatan jalan gunting saga jadi buah bibir masyarakat.sialang taji kecamatan kualuh selatan kabupaten labuhan batu Utara.
bermula dari fisik bangunan yang memprihatinkan penuh dengan benjolan benjolan dan juga keretakan membuat pekerjaan ini layak untuk di perbincangkan dikalangan masyarakat labuhan batu Utara.
Pasalnya,belum selesai dikerjakan bangunan ini sudah mulai menampakan kerusakan dan juga sempat ambrol diduga akibat semen dan Pasir yang tak menyatu,dikarenakan pembangunan pondasinya tidak menggunakan semen hanya disusun saja,setelah batu melebihi batas permukaan air barulah disiram semen.
Hebatnya lagi, bangunan yang miris ini bisa berjalan mulus, padahal pengawas dari propinsi tetap lakukan pengawasan, dan pengecekan pekerjaan setiap hari, namun dengan hasilnya bangunan seperti ini, diduga kalau pengawas PUPR propinsi tersebut diduga tidak jalankan tugasnya secara prosedur atau diduga main mata dengan pihak kontraktor.
keretakan bangunan ini diduga akan mengakibatkan runtuh susulan kembali berhubung keretakan bangunan TPT tersebut sudah melengkung dan retak sampai kebawah,diduga pemanfaatan bangunan ini tidak akan bertahan lama di gunakan masyarakat.
Dalam wawancara awak media dengan bapak presiden Republik Indonesia saat sempatkan dirinya berkunjung kelabura beliau mengatakan," kita akan lakukan pekerjaan pada bulan Juli,sebagian di kerjakan oleh propinsi kabupaten dan pusat," pungkas presiden saat diwawancarai oleh awak media beberapa bulan lalu.
Besar harapan masyarakat pembangunan jalan tersebut menjadi sebuah sarana pembangunan yang mumpuni yang mampu digunakan dalam waktu yang lama,namun kenyataannya bangunan tersebut sudah mulai menunjukkan kerusakan padahal masih dalam pekerjaan.
masyarakat berharap sekali kepada bapak kementerian PUPR lakukan pengecekan terkait bangunan yang dikerjakan oleh PT Ayu Septa perdana sebelum serah terima dilakukan agar pihak kontraktor memperbaiki pekerjaan mereka,supaya bangunan tersebut bisa digunakan masyarakat dalam waktu lama.
saat awak media mencoba konfirmasi bapak inisial (M) yang diduga sebagai humas melalui via WhatsApp apa tanggapan beliau terkait bangunan TPT tersebut dan juga awak media bagikan link berita, beliau mengatakan, mantap dengan tanda jempol, seraya berkata," ya apapun masalah dalam proyek kalau masih dalam pekerjaan itu hal biasa,sedangkan sudah selesai aja masih ada masa perawatan.kalaupun salah ya tinggal pulangkan saja uang ia kan,makanya kami tidak open dengan pemberitaan.
lanjutnya lagi.baguslah kalau benar benar bekerja untuk masyarakat jangan kayak oknum oknum media kebanyakan membuat berita karna dibayar karna saya juga orang media." pungkas (M) saat awak media minta tanggapan beliau melalui via WhatsApp.
Rasa pede dan ke angkuhan (M) dalam menjawab pertanyaan awak media diduga kalau M adalah bekaper dari perusahaan PT Ayu Septa perdana, yang mana beliau juga mengatakan kalau beliau adalah salah satu insan pers,hal ini sontak jadi sorotan Sekjend lsm Teropong Keadila dan Hukum Marahalim beliau mengatakan " sejak kapan sejarah nya media itu bisa menjadi bekaper oleh perusahan,seharusnya media itu tugasnya memberitakan bukan menjadi bekap yang melindungi perusahaan sehingga perbuatan nya itu merugikan masyarakat",pungkas mara Halim dengan nada ngeref.
pernyataan humas (M) pun menjadi analisa yang negative.yang mana dalam pekerjaan TPT tersebut pihak ayu septa perdana,serahkan pekerjaan itu kepada masyarakat yang tidak mempunyai kapasitas dalam pembangunan,sehingga masyarakat berlomba lomba menerima pekerjaan tersebut dan akhirnya pekerjaan itu hasilnya menjadi ajang perlombaan oleh pekerja yang tidak punya kapasitas dan pengalaman dalam membuat TPT, hal ini dibuktikan dengan mirisnya bangunan TPT tersebut melengkung bengkok dan pecah pecah.
berhubung pekerjaan itu di sub oleh pihak ayu septa kepada masyarakat,maka ayu septa diduga tidak merasa bersalah karna pembuat TPT tersebut adalah masyarakat,yang menggunakan uang pribadinya terlebih duluh( Tim)
No comments:
Post a Comment