Jember ( Wartajember) - Sopo sing gak gelem di kongkon leyeh leyeh nang omah, yang beristilah dalam kamus Indonesia hidup santai dirumah.
Hal ini di ucapkan Supati (63) Warga Puger Kulon Kecamatan Puger yang keseharian pekerja penjual ikan dari hasil laut di pasar Puger Jember Jawa Timur (07/04/2020).
Pekerjaan yang sudah ia tekuni sejak usia masih remaja, baru saat ini dia rasakan banyak kerugian.
Apalagi dengan adanya penetapan aturan oleh pemerintah; batas waktu untuk berjualan yang hanya di perbolehkan di pagi hari saja. Padahal Sebelum adanya wabah corona saya bisa jualan di sore hari bahkan hingga malam hari,"ucap Supati
Dengan modal yang pas-pasan membuat kami kebingungan dalam mencari nafkah,
Ia mengaku jika sebelum ada berita virus corona penjualan dalam sehari bisa habis 30 hingga 50 kilo.
Sekarang 20 kilo, itu saja terkadang tidak habis hingga sampai terbuang di karenakan membusuk yang terlalu lama tidak terjual,"imbuhnya.
"Wanita paruhbaya yang mempunyai lima orang anak, salah satu yang termasuk di antara para pedagang lainnya yang harus keluar rumah. agar bisa mendapatkan rejeki untuk menafkahi anak anaknya.
"Dengan adanya virus corona Bukannya saya tidak peduli dengan aturan dan intruksi pemerintah. apalagi saya juga tahu kalau di kota kota lain sudah banyak yang terjangkit oleh yang namanya wabah virus tersebut.
Namun apalah daya, nanti jika saya kalau diam diri dirumah saja, siapa yang memberi makan anak anak saya,"terang Supati.
Kalau begini terus kita pedagan kecil akan semangkin sulit dalam menafkah.
Ia berharap virus corona segerah pergi dari kehidupan kita dan segera redah agar perekonomian kembali membaik normal seperti biasa,"pungkasnya (Sofyan)
No comments:
Post a Comment