Jember, Wartajember.co.id - Tokoh Masyarakat Desa Gunungsari Kecamatan Umbulsari Kabupaten Jember Ahmad Nur Fatah menengarai, kegiatan Tabligh Akbar dengan mengundang penceramah tokoh ulama Habib Nizar bin Husni dari tanggul dan habib Ahmad bin Husain dari Hadramaut Yaman, yang selenggarakan oleh Yayasan Nuruzzaman Al-arif pada 19 Pebruari mendatang dan surat undangan tersebut mencantumkan nama instansi Muspida Jember, Muspika Umbulsari dan Kepala Desa Gunungsari sebagai pihak yang ikut mengundang, hanya akal-akalan saja.
"Jika memang tujuannya memang semata hanya tablig Akbar ya Monggo, tapi dari informasi yang kita dapat dari panitia itu muncul isu bahwa ini akan di gunakan kesempatan untuk meresmikan masjid," kata Fatah usai pertemuan meminta klarifikasi Kapolsek Umbulsari terkait acara Tabligh Akbar tersebut, dengan tokoh masyarakat Umbulsari dan perwakilan dari dua tokoh ulama yang di undang berceramah ini.
Dia menduga pencatutan nama-nama Instansi tersebut di buat untuk menarik simpati masyarakat muslim agar datang di acara tersebut dan kemudian akan meresmikan pendirian Masjid yang selama ini protes oleh masyarakat.
Kemungkinan pencatutan nama itu untuk menarik simpati masyarakat agar mau datang dan nantinya mengambil foto untuk dokumentasi untuk mengajukan persyaratan pendirian masjid atau lainnya.
Selama ini memang warga keberatan dan telah melakukan protes atas pendirian Masjid oleh Yayasan Nuruzzaman Al-arif.Karena Jarak antara masjid yang sudah berdiri sebelumnya kurang lebih 100 meter, padahal sesuai aturan maksimal 500 meter dari Masjid lainnya.
"Karena jarak terdekat dari masjid itu hanya tidak sampai 100 meter.artinya pendirian masjid di duga menyalahi aturan,"
Di stempel berbunyi masjid anugerah nuruz zaman, padahal 9 Oktober 2019, kita menanda tangani surat pernyataan yang menyatakan yang di bangun itu bukan masjid akan tetapi musholla .
"Jika demikian adanya berarti kan menyalahi surat pernyataan yang telah di tandatangani di mapolsek Umbulsari.Katanya sebagai Bentuk kekhilafan tapi kok terus di sebarkan di Masjid-masjid bahkan sudah di umumkan,"
Sementara Abdullah bin Ahmad Tanggul di konfirmasi wartawan terkait permasalahan ini, pihaknya menyikapinya dengan kepala dingin dulu, dengan mencari akar permasalahan kenapa persoalan Tabligh Akbar namun bisa sampai merembet kemana-mana.
"Jika yang di permasalahkan masjidnya jangan sampai merembet ke isi pengajiannya.Setiap majlis bagus tidak ada hal untuk memecah belah bangsa , apalagi ingin mengajarkan aliran yang bertentangan dengan hukum,"
Setelah saya dengarkan dengan seksama intinya adalah masjid, sedangkan saya lihat yang ramai di media berita adalah soal pencatutan nama muspika.
"Saya tegaskan di sini guru kami tidak ada sangkut-pautnya dengan masalah ini, kami hanya di undang saja untuk berceramah soal agama,"
Meski demikian sebagai tokoh yang di undang oleh masyarakat untuk berceramah, kedua tokoh ulama tersebut menyatakan telah bersedia datang memenuhi undangan tersebut.
Insyaallah datang, surat undangan sudah di terima, tinggal kami saja yang ingin memberikan pemberitahuan kepihak terkait , tinggal di izinkan atau tidak,"
Kita sebagai tamu undangan , apalagi ini tamu undangan untuk pengajian dan berceramah jelas kita sampaikan untuk persatuan umat.Isinya tidak ada sangkut pautnya dengan masjid atau lainnya, dan saya dengar ini di picu oleh adanya dua kubu yang berseberangan .
Intinya kami ingin mendamaikan itu, tidak ada mengompori satu sama lain.tugas kami hamya mendamaikan pihak yang sedang bermasalah.
Kapolsek Umbulsari Iptu Murgianto SH mengatakan bahwa kedatangan tokoh masyarakat dan tokoh agama menemuinya dalam rangka menanyakan masalah namanya di catut di undangan itu .sehingga Dia menjelaskan kalau memang sudah terlanjur kesalahannya, itu nanti pihak muspika yang menjelaskannya
"namun poin yang terpenting bagi saya , saya suda titipkan pada semua toga Thomas yang hadir saat ini di ruangan saya , satu yaitu jaga kondusifitas keamanan", katanya
lanjutnya, "yang penting aman jangan sampai terprovokasi oleh pihak pihak lain .sehingga permasalahan ini melebar ", tandasnya
Kapolsek juga menjelaskan kalau permaaalahan ini sudah
di titipkan pada semua yang hadir seperti Gus Baidowi, Gus Fuad ,NU dan jajarannya agar
Nanti pada waktu pelaksanaan hari Rabu itu insya Allah di jaga bareng bareng
"Tetapi tentunya kita sesuai dengan.SOP itu nanti saya sendiri yang mimpin pengawalan itu, Jadi pasdalnya saya" ujarnya
menurut kapolsek pengajian itu tetap dilaksanakan, karena ada petunjuk dari pimpinan tetep sesuai dengan SOP.Dan Polisi tidak berani menghentikan atau tidak menerbitkan ijin . Kepolisian juga membuat rekom yang di keluarkan dari kasat Intel .
"Dan kami tidak ada rencana menghadiri pengajian itu karena takut di salah gunakan. Karena awalnya sudah tidak sesuai dengan ijin yang di sampaikan", kata kapolsek
sambungnya, "Dan kita tetap datang sebagai pengaman saja karena kita sebagai polisi setiap ada kerumunan warga seharusnya di situ ada petugas dari kepolisian, dari TNI, maupun dari satpol PP ", jelas Kapolsek. ( Ahmad Subur )
No comments:
Post a Comment