Jember, Wartajember.co.id - Bupati Jember, dr. Faida, MMR., kembali bertemu dengan para pedagang di pasar tradisional yang mendapatkan program revitalisasi.
Kali ini bupati bertemu dengan pedagang dari enam pasar yaitu, Pasar Mayang, Wirolegi, Pasar Burung Gebang, Sempolan, Bangsalsari, dan Puger.
“Saya sampaikan bahwa pasar kita perlu diperbaiki karena pasar tradisional harus berstandar nasional,” terang bupati saat sosialisasi pembangunan pasar rakyat di Aula PB Soedirman Pemkab Jember, Selasa, 29 Oktober 2019.
Standar itu telah ditentukan, seperti kios dipisah sesuai produknya. Karena itu perlu penataan ulang para pedagang. “Perencanaan ini tidak bisa berjalan apabila pedagannya tidak kompak,” kata bupati.
Syarat lainnya yaitu perlu ruang terbuka hijau serta ada pos ukur ulang.
Program pembangunan pasar ini untuk seluruh pasar di Kabupaten Jember. Pelaksanaannya secara bergiliran.
Warna untuk pasar yang dibangun adalah merah dan putih. Bupati menyebut warna ini menandakan bahwa pasar untuk seluruh masyarakat.
Beberapa pasar, lanjut bupati, akan mendapatkan revitalisasi dalam dua tahap.
Para pedagang diminta tidak mengeluarkan uang untuk mendapatkan kios atau toko yang sudah dibangun. Sebab, kios atau toko itu tidak diperjualbelikan.
Bupati juga mengatakan, psar burung juga dibangun karena bisa menjadi destinasi wisata.
Dalam kesempatan itu juga diugkapkan agar para pedagang rutin membayar retribusi. Jika selama tiga bulan berturut-turut tidak membayar maka akan toko ditarik.
“Nanti kalau pasarnya sudah baru, caranya mengelola juga baru. Penarikan retribusinya juga baru, tidak tunai lagi. Tapi menggunakan kartu dan otomatis,” jelasnya. ( Nugroho/AB )
No comments:
Post a Comment